Pengantar & Manfaat Menggunakan Cloudflare untuk Custom Domain
Kalau kamu ingin situs terlihat profesional, aman, dan cepat, menghubungkan domain ke hosting lewat Cloudflare adalah pilihan yang solid. Di artikel ini, kita fokus pada cara mudah custome domain menggunakan cloudflare dengan alur yang simpel, jelas, dan bisa diikuti pemula. Cloudflare bertindak sebagai DNS manager plus reverse proxy/CDN—artinya permintaan pengunjung melewati jaringan Cloudflare dulu, lalu diteruskan ke server asal (origin). Hasilnya: performa meningkat, keamanan lebih kuat, dan kontrol yang rapi.
Kenapa Cloudflare? Kecepatan, Keamanan, Stabilitas
-
Kecepatan: CDN global mem-cache aset statis (gambar, CSS, JS) di edge server terdekat.
-
Keamanan: Dilengkapi WAF (Web Application Firewall), proteksi DDoS, dan fitur Bot Fight.
-
Stabilitas: DNS Cloudflare terkenal cepat dan andal; downtime DNS jarang terjadi.
-
Kontrol: Panel terpusat untuk DNS, SSL/TLS, redirect, caching, dan rules.
Gambaran Alur: Registrar → Cloudflare (DNS) → Origin/Hosting
-
Registrar: tempat kamu membeli domain (mis. Namecheap, Niagahoster, Rumahweb, dsb.).
-
Cloudflare: tempat mengelola DNS dan proteksi/performa.
-
Origin/Hosting: server web (VPS/shared hosting/Cloudflare Pages).
Intinya, kita memindahkan nameserver domain ke Cloudflare, lalu menyetel DNS records agar mengarah ke hosting. Setelah itu kita aktifkan SSL/TLS, redirect, dan optimasi.
Prasyarat & Checklist Sebelum Memulai
Sebelum praktik, siapkan hal berikut agar prosesnya mulus.
Akses ke Registrar & Akun Cloudflare
-
Login ke registrar tempat domain dibeli.
-
Buat/masuk ke akun Cloudflare gratis.
-
Pastikan bisa mengubah nameserver di registrar.
Data Origin (IP/Hostname), CMS/Hosting yang Dipakai
-
Catat alamat IP server (A/AAAA) atau hostname (CNAME) dari hosting.
-
Jika pakai email di provider lain (mis. Gmail Workspace), siapkan MX/TXT (SPF, DKIM, DMARC).
-
Tahu platform: WordPress, Blogger, Static site, atau Cloudflare Pages.
Panduan Utama: cara mudah custome domain menggunakan cloudflare
Di bagian ini, kita menjalankan langkah-langkah inti. Ikuti urutan supaya tidak bingung.
Langkah 1 — Tambahkan Domain ke Cloudflare
-
Masuk Cloudflare → Add a site → ketik domain.
-
Pilih plan (Free cukup untuk mulai).
-
Cloudflare memindai DNS. Lanjutkan ke review.
Tips: Jika hasil scan belum lengkap, kamu bisa menambah record secara manual nanti.
Langkah 2 — Ganti Nameserver di Registrar
-
Cloudflare memberi 2 nameserver unik (contoh:
abby.ns.cloudflare.com
&hank.ns.cloudflare.com
). -
Buka dashboard registrar → ubah nameserver default menjadi nameserver Cloudflare.
-
Simpan dan tunggu propagasi (biasanya cepat, tapi resmikan estimasi 5 menit–24 jam).
Kamu akan dapat notifikasi email ketika domain aktif di Cloudflare.
Langkah 3 — Buat & Kelola DNS Records (A/AAAA, CNAME, MX, TXT)
-
A/AAAA: arahkan
@
(root) ke IP server (A untuk IPv4, AAAA untuk IPv6). -
CNAME: arahkan
www
ke@
(atau ke hostname hosting). -
MX: untuk email (mis.
aspmx.l.google.com
). -
TXT: SPF/DKIM/DMARC, verifikasi layanan pihak ketiga (Search Console, mail sender).
-
Proxy (awan oranye) aktif untuk web agar lewat Cloudflare; DNS-only (awan abu) untuk layanan yang tak boleh diproksi (mis. email/MX).
Mulai sederhana: root + www dulu. Tambah yang lain sambil jalan.
Langkah 4 — Atur SSL/TLS (Full/Strict), Always Use HTTPS, HSTS
-
Mode SSL:
-
Full (Strict) paling aman (butuh sertifikat valid di origin).
-
Full jika belum bisa Strict.
-
Flexible hanya darurat (bisa picu masalah “mixed content”).
-
-
Aktifkan Always Use HTTPS agar semua HTTP diarahkan ke HTTPS.
-
Opsi HSTS (opsional, hati-hati) memaksa browser pakai HTTPS.
Jika origin tak punya sertifikat, gunakan Cloudflare Origin Certificate untuk memasang TLS di server.
Langkah 5 — Redirect www ↔ non-www dengan Rules
Kamu ingin hanya satu versi domain: example.com
atau www.example.com
.
Dengan Rules (Page Rules/Redirect Rules/Transform Rules), buat 301 redirect:
-
Dari
www.example.com/*
kehttps://example.com/$1
-
Atau sebaliknya, sesuai preferensi.
Hasilnya konsisten untuk SEO dan menghindari duplikasi konten.
Langkah 6 — Optimasi Performa: Cache, Brotli, HTTP/3, Minify
-
Caching: aktifkan Cache Level standar, gunakan Browser Cache TTL yang wajar (mis. 4 jam–1 hari untuk aset statis).
-
Brotli & HTTP/3: percepat transfer.
-
Auto Minify: CSS/JS/HTML jadi lebih kecil.
-
Purge Cache: jika layout rusak setelah update, lakukan purge file/URL terkait.
Langkah 7 — Keamanan: WAF, Bot Fight, Rate Limiting
-
WAF: aktifkan aturan bawaan untuk CMS populer.
-
Bot Fight Mode: kurangi trafik bot nakal.
-
Rate Limiting/Rules: batasi request ke endpoint sensitif (login/API).
Uji, Monitoring, & Troubleshooting
Setelah semua disetel, lakukan verifikasi.
Cek Propagasi, Tes DNS/HTTP, Perbaiki Error 52x
-
Propagasi: gunakan
dig
,nslookup
, atau alat online untuk mengecek A/CNAME. -
Tes HTTP:
curl -I https://example.com
memastikan 200 OK dan HTTPS aktif. -
Error 521/522/525:
-
521: web server menolak koneksi → cek firewall/origin.
-
522: timeout ke origin → cek IP, port, atau rate limit.
-
525: SSL handshake gagal → cocokkan mode SSL, pasang sertifikat di origin.
-
Lihat tab Analytics di Cloudflare untuk memantau trafik, cache hit ratio, dan ancaman yang diblokir.
Studi Kasus Cepat: WordPress, Blogger, Cloudflare Pages
-
WordPress (Shared/VPS):
-
A
@
→ IP server, CNAMEwww
→@
. -
Full (Strict) jika punya sertifikat.
-
Aktifkan Automatic Platform Optimization (APO) (opsional, berbayar) untuk performa.
-
-
Blogger:
-
Tambahkan CNAME verifikasi Blogger dan CNAME
www
→ghs.google.com
. -
Aktifkan HTTPS di Blogger, lalu set Always Use HTTPS di Cloudflare.
-
-
Cloudflare Pages (Static Site):
-
Hubungkan custom domain langsung dari Pages → Cloudflare menambahkan CNAME otomatis.
-
SSL otomatis; caching sangat efektif untuk aset statis.
-
Tabel Ringkas Tipe DNS & Kegunaannya
Tipe | Kegunaan | Contoh Host | Contoh Nilai | Proxy? |
---|---|---|---|---|
A | Arahkan ke IPv4 | @ | 203.0.113.10 | Ya (web) |
AAAA | Arahkan ke IPv6 | @ | 2001:db8::1 | Ya (web) |
CNAME | Alias ke host lain | www | @ atau ghs.google.com | Ya (web) |
MX | Mail exchange | @ | aspmx.l.google.com | Tidak |
TXT | Verifikasi/Policy | @ | SPF/DKIM/DMARC | Tidak |
SRV | Layanan khusus | _sip._tcp | Target & Port | Tidak |
Catatan: Untuk email, pastikan MX/TXT tidak diproxy (awan abu-abu).
FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)
1) Berapa lama propagasi nameserver ke Cloudflare?
Umumnya cepat (menit), namun resmi bisa hingga 24 jam tergantung registrar/ISP.
2) Mode SSL apa yang aman untuk produksi?
Gunakan Full (Strict) bila origin punya sertifikat valid/Origin Certificate. Flexible hanya untuk darurat.
3) Bagaimana redirect www ke non-www (atau sebaliknya)?
Gunakan Rules di Cloudflare untuk membuat 301 redirect dari satu host ke host utama.
4) Kenapa email tidak jalan setelah pindah ke Cloudflare?
Periksa MX dan TXT (SPF/DKIM/DMARC) — pastikan record email DNS-only (tidak diproxy).
5) Apa itu “Proxied” vs “DNS-only”?
Proxied (awan oranye) melewatkan trafik web via Cloudflare (CDN/WAF). DNS-only (awan abu) hanya resolusi DNS langsung ke origin.
6) Bagaimana memperbaiki error 522 (Timeout)?
Cek firewall/origin, port, dan keamanan server. Pastikan IP yang dituju benar, server responsif, dan tidak ada rate limiting yang salah.
7) Apakah perlu Page Rules kalau sudah ada Redirect Rules?
Versi baru Redirect/Transform Rules sering menggantikan Page Rules untuk kasus redirect. Pakai yang terbaru di dashboard mu.
8) Bagaimana memastikan SEO aman setelah pindah?
Gunakan 301 redirect yang benar, HTTPS aktif, dan cek canonical/ sitemap. Pastikan hanya satu versi domain yang diindeks.
Kesimpulan & Langkah Berikutnya
Dengan mengikuti tujuh langkah di atas, kamu telah menerapkan cara mudah custome domain menggunakan cloudflare secara aman dan efisien—mulai dari ganti nameserver, set DNS, hingga SSL, redirect, performa, dan keamanan. Setelah selesai, pantau Analytics dan lakukan penyempurnaan kecil (cache TTL, rules, WAF) sesuai kebutuhan.
Ingat, praktik terbaik akan menjaga situs stabil, cepat, dan tepercaya dalam jangka panjang. Jika perlu, ulangi pemeriksaan checklist untuk memastikan tak ada yang terlewat. Dan gunakan kembali panduan ini ketika menambahkan subdomain atau situs baru.
Sumber Rujukan Resmi
-
Dokumentasi Cloudflare (mulai dari DNS hingga SSL/TLS): https://developers.cloudflare.com/